Mengenal sejarah singkat asal usul Desa Nyalian dimulai dari ujung perbatasan Desa Nyalian bagian selatan dengan beberapa buah bukti-bukti yang lengkap berupa bangunan suci yang menyimpan patung-patung (arca) kepurbakalaan pada zaman dahulu. Desa Nyalian dahulunya sudah dituntun oleh seorang petapa yang berasrama di Pura Pucak Sari. Naskah-naskah kuno (Prasasti) telah menyebutkan wilayah ini disebut Nyalan, dimana artinya “Tanah Persawahan” yang petaknya kecil-kecil. Prasasti Jaya Pangus yang berangka tahun 1103 juga menyebutkan adanya perubahn nama dari Nyalan menjadi Nalnya dengan pendeta sebagai penghuni asrama pertapaan yang terkenal bernama “DANG UPA DIJAYA”, (Sumber : Skripsi I Gde Semadi Astra, 1977).
Dari Lontar Pengaci-acian Pura Batur ( Ida Batara di Sinarata ) tidak berangka tahun pada lampiran 54b baris I ditulis nama Desa Nyalian yang antara lain bunyinya sebagai berikut: “ Angunin Carik Druwen Ida Bhatara Sakti ring Sinarata Carik selat bulian 5, Desa Bumbungan Anguningan Carik Togoh Druwen Ida Ratu Sakti ring Sinarata bulian 5 tengah”.
Kemudian dalam Babad Dalem pada zaman Gelgel disebutkan Pungakan Den Bencingah sebagai Manca di Desa Nyalian (Ring Mina Nyalian). Dimana terkandung makna yaitu : Mina = Ikan, Nyalian = jenisnya sehingga arti keseluruhannya adalah Seekor Ikan Nyalian, seiring dengan perkembangan zaman kemudian kata Nyalian disalin dengan Bahasa Jawa Kuno dengan kata “BRASIKA” hingga saat ini (Babad Dalem No. 1252 Gedung Kertya Lampiran 75 B).